Essay Evaluasi Kinerja Penyelenggara Pelayanan Publik di Indonesia



Evaluasi Kinerja Penyelenggara Pelayanan Publik

a.    Pengertian Evaluasi Kinerja
Evaluasi kinerja merupakan suatu metode atau proses penilaian dan pelaksanaan tugas seseorang atau sekelompok orang atau unit-unit kerja dalam suatu perusahaan atau organisasi sesuai dengan standar kinerja dan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Menurut menurut Mangkunegara dalam bukunya, evaluasi kinerja adalah suatu proses yang digunakan oleh pimpinan untuk menentukan apakah seorang karyawan melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.[1]
Soeprihanto juga mengemukakan pengertian evaluasi kinerja yang tidak jauh beda dengan yang atas, menurutnya evaluasi kinerja adalah sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seorang karyawan telah melakukan pekerjaannya secara masing-masing dengan keseluruhan.[2]  Keseluruhan kinerja yang dilakukan karyawan tersebut bukan hanya dilihat dari fisik kerjanya saja melainkan meliputi berbagai hal misalnya kemampuan kerja pegawai tersebut, disiplin, hubungan kerja baik itu komunikasi dengan atasan maupun dengan sesama pegawai dan juga termasuk bidang pekrjaan dan level pekerjaan yang dijabatinya.
Menurut PP No.10/1979, pengertian evaluasi pelaksanaan pekerjaan adalah suatu sistem penilaian yang dilakukan oleh seorang pejabat penilai terhadap pegawai yang menjadi bawahannya.[3]
Maka, dari dua pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa evaluasi kinerja secara umum merupakan sebagai penilaian hasil kerja nyata yang standar kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan oleh setiap pegawai dengan cara mutlak dilakukan oleh untuk mengetahui prestasi yang dapat dicapai setiap pegawai baik,sedang, kurang. Penilaian atau evaluasi kinerja penting bagi pegawai dan juga berguna perusahaan dan juga organisasi dalam mengambil keputusan dan juga menetapkan tindakan kebijaksanaan yang selanjutnya.

evaluasi kinerja penyelenggara pelayanan publik


         b.      Proses Evaluasi Kinerja
Dalam penilaian atau evaluasi kinerja ada prosesnya maka harus ditetapkan terlebih dahulu tentang kriteria kinerjanya. Dalam menetapkan kriteria tersebut maka terdapat beberapa kriteria kinerja antara lain:
·      Ciri-ciri
Ciri-ciri karayawan tertentu berbeda seperti sikap, penampilan, dan inisiatif merupakan dasar untuk evaluasi kinerja
·      Perilaku
Perilaku karyawan saat menghasilkan hasil sulit untuk ditentukan, organisasi yang dapat mengvaluasikan perilaku seseorang yang terkait dengan tugas atau kompetisi
·      Kompetisi
Kompetisi terdiri dari pengetahuan, keterampilan, sifat dan perilaku dan berhubungan dnegan keterampilan interpersonal atau berorientasi bisnis
·      Pencapaian tujuan
Jika suatu organisasi mempertimbangkan hasil akhir sebagai pencapaian tujuan suatu hal yang berarti hasil pencapaian tujuan akan menjadi faktor yang tepat untuk dievaluasi untuk dibandingkan dengan standar
·      Peningkatan potensi
Ketika suatu organisasi atau perusahaan pemerintahan mengevaluasi kinerja karyawan, kriteria di fokuskan pada masa lalu, masa sekarang, yang dibandingkan dengan standar.[4]

         c.       Sasaran Evaluasi Kinerja
Dalam melakukan penilaian terhadap kinerja pegawai disaat memberikan pelayanan terhadap  publik maka sasaran disaat menilai tersebut ada beberapa aspek antara lain sebagai berikut:
1.   Membuat analisis kinerja dari waktu yang lalu secara berkesinambungan dan periodik, baik kinerja aparatur maupun kinerja oraganisasi
2.   Membuat evaluasi kebutuhan pelatihan dari para aparatur melalui audit keterampilan dan pengetahuan sehingga dapat mengembangkan pengetahuan dirinya
3.  Menentukan sasaran dari kinerja yang akan datang dan memberikan tanggung jawab perorangan dan kelompok sehingga untuk periode yang akan datang jelas apa yang diperbuat oleh karyawan, mutu dan dan baku yang harus dicapai, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja karyawan
4.    Menentukan potensi karyawan yang berhak memperoleh promosi, dan kalau mendasarkan hasil diskusi antara karyawan dan pemimpinnya itu untuk menyusun suatu proposal mengenai sistem bijak dan sistem promosi lainnya.[5]

Berdasarkan sasaran diatas maka kita dapat melihat suatu evaliasi kinerja karyawan merupakan sarana untuk memperbaiki mereka yang tidak melakukan tugasnya dengan baik didalam memberikan pelyanan. Banyak organisasi atau instansi pemerintahan berkeinginan untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan yang terbaik dan terpercaya dalam bidangnya. Suatu kinerja sangat tergantung kepada yang mengerjakannya yaitu para karyawan agar mereka bisa mencapai sasran yang telah ditentukan oleh suatu instansi atau organisasi. Perhatian seorang manejer hendaknya ditujukan kepada karyawan karena kosekuensinya adalah bagaimana kita mencapai suatu sasaran yang terbaik. Jadi, fokusnya adalah kepada kegiatan bagaimana usaha untuk selalu memperbaiki dan meningkatkan kinerja dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. Untuk mencapai itu maka perlu diubah cara bekerja sama dan bagaimana melihat atau meninjau kinerja itu sendiri. Dengan demikian pimpinan dan karyawan yang bertanggung jawab langsung dalam pelaksanaan evaluasi  kinerja dan harus pula di evaluasi secara terus menerus.

       d.      Metode-metode Evaluasi kinerja
Dalam melakukan evaluasi kinerja terdapat metode-metode yang digunakan demi untuk menunjang tercapainya hasil dari evaluasi kinerja tersebut. Adapun metode-metodenya antara lain adalah:

·      Skala pengukuran ( Rating scales)
Menilai kinerja pegawai dengan menggunakan skala untuk mengukur faktor-faktor  yang ada dalam kinerja. Misalnya dalam mengukur tingkat inisiatif dan tanggung jawab pegawai.
·      Critical incidents
Orang yang melakukan evaluasi mengenai apa saja perilaku/pencapaian terbaik dan terburuk pegawai.
·      Essay
Evaluator atau orang yang melakukan evaluasi harus bisa mendeskripsikan mengenai kekuatan dan kelemahan karyawan, kinerjannya pada masa lalu, potensinya dan memberikan saran-saran untuk pengembangan pekerja tersebut.
·      Standar pekerjaan
Metode ini membandingkan kinerja setiap karyawan dengan standar yang telah ditentukan sebelumnya atau dengan tingkat keluaran yang diharapkan. Standar mencerminkan keluaran yang normal dari seorang pekerja yang memiliki prestasi rata-rata, yang bekerja pada kondisi yang normal.
·      Ranking
Cara ini untuk menempatkan seluruh anggota pekerja dalam satu kelompok sesuai dengan tingkat yang disusun berdasarkan kinerja secara keseluruhan.
·      Force distribution
Penilai harus memasukkan individu dari kelompok kerja kedalam sejumlah kategori yang serupa dengan sebuah distribusi frekuensi yang normal.[6]


        e.      Tujuan Evaluasi Kinerja
Tujuan evaluasi kinerja merupakan suatu proses memperbaiki atau meningkatkan kinerja organisasi melalui peningkatan kinerja dari SDM yang ada dalam organisasi. Adapun tujuan dari pelaksanaan evaluasi kinerja adalah sebagai berikut:
·      Meningkatkan saling pengertian antara karyawan tentang persyaratan kinerja
·      Mencatat dan mengakui hasil kerja seorang karyawan, sehingga mereka termotivasi untuk berbuat  yang lebih baik, atau sekurang-kurangnya berprestasi sama dengan prestasi yang terdahulu
·  Mendefinisikan atau merumuskan kembali sasaran masa depan, sehingga karyawan termotivasi untuk berprestasi sesuai dengan keahliannya
·    Memberikan peluang kepada karyawan untuk mendiskusikan keinginan dan aspirasinya dan juga meningkatkan kepadulian terhadap karier atau pekerjaan yang diembannya sekarang ini
·  Memeriksa rencana pelaksanaan dan pengembangan yang sesuai dengan kebutuhan pelatihan, khusus rencana diklat, dan kemudian menyetujui rencana itu jika tidak ada hal-hal yang perlu diubah. [7]

Kegiatan menilai/evaluasi kinerja sendiri mempunya maksud untuk mengukur kinerja masing-masing karyawan atau tenaga kerja dalam meningkatkan dan mengembangkan kualitas kerja  karyawan, sehingga setelahnya dapat diambil tindakan yang efektif seperti pembinaan yang berkelanjutan maupun tindakan koreksi atau perbaikan atas pekerjaan yang dirasa kurang sesuai dengan prosudur pekerjaan. Lalu siapa yang melakukan penilaian kinerja tersebut?. Penilaian kinerja karyawan dilakukan oleh pihak manajemen atau pegawai yang berwenang untuk memberikan penilaian terhadap pekerjaan atau terhadap tenaga kerja yang bersangkutan yang biasanya merupakan atasan langsung yang memberikan penilaian. Hasil dari penilaian tersebut disampaikan kepada pihak manajemen tenaga kerja untuk mendapatkan kajian ulang dalam rangka keperluan selanjutnya, baik yang berhubungan dengan pribadi tenaga kerja yang bersangkutan maupun yang berhubungan dengan organisasi ataupun perusahaan.



        f.        Fungsi Evaluasi Kinerja
Fungsi penilaian kinerja yang dilakukan oleh karyawan yang dinilai oleh evaluator ada beberapa antara lain sebagai berikut:
· Dapat memberikan balikan kepada karyawan yang memberikan pelayanan terhadap kinerjanya
·  Alat promosi dan demosi, promosi dapat berupa kenaikan gaji, pemberian bonus atau komisi, kenaikan pangkat menduduki jabatan tertentu sedangkan demosi adalah sebaliknya
·      Sebagai alat memotivasi ternilai
·      Penentuan dan pengukuran tujuan kinerja
·      Sebagai konseling terhadap kinerja buruk
·      Sebagai pemberdayaan aparatur atau pegawai.[8]

Jadi, evaluasi kenerja pegawai merupakan suatu sistem dan cara penilaian pencapaian hasil kerja individu pegawai tersebut, unit kerja maupun organisasi secara keseluruhan. Adapun aspek yang dinilai oleh evaluator dalam mengevaluasi kinerja karyawan adalah kemampuan teknis, kemampuan konseptual dan juga dinilai kemampuan hubungan interpersonal. Melakukan evaluasi kinerja terhadap karyawan untuk menjamin pencapaian sasaran dan tujuan perusahaan, terutama bila terjadi kelambatan dan penyimpangan, dan mencapai apa yang telah ditentukan oleh suatu instansi atau organisasi.



Sumber Pustaka:
Burton Clark, R. Forward. 1997.  Planning and Management for a changing environment.
E. Haynes, Mario. 1996. Managing Performance A Comprehensive Guide to Effective Supervision. California: Life Time learning Publication.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Evaluasi Kinerja. Bandung: Refika Aditama.
Suprihanto, Jhon. 1998. Penilaian Kinerja dan Pengembanga Karyawan, yogyakarta: Alfabeta.
Sunyoto, Agus.1999. Kualitas kinerja aparatur, Yogyakarta: Kanisius.
Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Teori Aplikasi dan Penilitian. Jakarta: Salemba Empat.




[1] Anwar Prabu Mangkunegara. Evaluasi Kinerja. (Bandung:2005), hlm 9
[2] Jhon Suprihanto, Penilaian Kinerja dan Pengembanga Karyawan, (yogyakarta: 1988), hlm 7
[3] Peraturan Pemerintah, No.10 tahun 1979 tentang evaluasi pelaksanaan pekerjaan

[4] Burton Clark, R. Forward, Planning and Management for a canging environment, 1997, hlm 250
[5] Agus Sunyoto, Kualitas kinerja aparatur (Yogyakarta:1999)  hlm 1
[6] Mario E. Haynes. Managing Performance A Comprehensive Guide to Effektife Suvervision. (California: 1996) hlm 187
[7] Ibid, Prabu Mangkunegara hlm 10
[8] Wirawan, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Teori Aplikasi dan Penilitian (Jakarta: 2009) hlm 24






Labels: ESSAY, MANFAAT

Thanks for reading Essay Evaluasi Kinerja Penyelenggara Pelayanan Publik di Indonesia . Please share...!

0 Comment for "Essay Evaluasi Kinerja Penyelenggara Pelayanan Publik di Indonesia "

Back To Top