Makalah Aspek-aspek Penting Dalam Pendidikan dan Pemeliharaan Anak di Indonesia


BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pendidikan akhlak atau budi pekerti



        Budi pekerti atau akhlak adalah aspek yang  sangat fundamental dalam kehidupan baik bagi  kehidupan sebagai orang-seorang maupun bagi  kehidupan masyarakat dan bangsa. Tujuan dari  pendidikan budi pekerti adalah mandidik anak  agar dapat membedakan antara baik dan  buruk,sopan dan tidak, terpuji dan terkutuk.  Dengan demikian pendidikan akhlak mencakup   dua macam pembentukan yaitu pembentukan  kata  hati dan pembentukan kemauan.  Pembentukan kata hati, agar anak memiliki  kepekaan (sensitiveness) terhadap baik dan  buruk.  Pembentukan kemauan, agar anak mempunyai kemauan yang kuat untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak baik dan hanya berbuat yang baik saja Ahli filsafat yunani kuno Socrates mengatakan "Siapa yang tahu akan mau" . Maksudnya barang siapa yang tahu akan kebajikan, akan mau berbuat sesuai dengan kebajikan tersebut. Mungkin manusia pada zaman Socrates masih begitu mumi dan begitu baik. Sehingga asal tahu yang baik, hanya akan mau berbuat yang baik. Sedangkan ada pendapat lain dari Rousseau yang mengatakan "Manusia baik waktu dilahirkan. Tetapi manusia jadi rusak karena masyarakat".  Mengenai pelaksanaan pendidikan budi pekerti di sekolah, dalam hal ini ada dua pendapat. 

      Pendapat pertama menghendaki, agar pendidikan budi pekerti diberikan dalam jam-jam tersendiri. Dengan begitu ada jam pclajaran untuk budi pekerti tersendiri. Pendapat kedua menghendaki, bahwa pendidikan budi pekerti diintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran. semua guru dengan mata pelajaran apapun harus menyusupkan pendidikan budi pekerti, dan membimbing serta mengawasi budi pekerti murid-murid.
       
        Pendapat kedua mungkin baik juga untuk muri-murid kelas rendah. Tetapi untuk kelas yang lebih tinggi pendapat kedua kiranya lebih cocok. Oleh karena, banyak mata pelajaran yang baik untuk di pergunakan sebagai wadah dari pendidikan budi pekerti. Misalnya mata pelajaran agama, kewaraganegaraan, juga bahasa, kiranya merupakan wadah-wadah yang baik untuk pendidikan budi pekerti


B. Pendidikan kecerdasan

          Pendidikan kecerdasan adalah tugas pokok dari sekolah, di samping tugas-tugas yang lain. Tujuan daripendidikan kecerdasan ialah mendidik anak agar dapat berfikir secara kritis, logis, kreatif, dan reflektif. 

  •  Berfikir secara kritis berarti, bahwa dengan cepat anak melihat hal-hal yang benar dan hal-hal yang tidak benar. 
  • Berfikir secara logis berarti, bahwa dengan cepat dapat melihat hubungan masalah yang satu dengan yang lain,menghubung-hubungkan dari beberapa masalah, membandingkan, kemudian menarik kesimpulan.
  • Berfikir secara kreatif berarti, bahwa dari apa yang telah di selidiki, melakukan percobaan, serta pengamatan yang dilakukan dapat menemukan sesuatu yang dianggap baru.
  • Berfikir secara reflektif berarti,bahwa anak dapat menggunakan cara-cara induktif dan deduktif dengan tepat, guna memecahkan persoalan-persoalan.

Beberapa hal untuk melatih anak berfikir:

  • Hindarkanlah adanya verbalistis dalam pengajaran. Verbalistis adalah pengajaran yang disajikan melulu dengan kata-kata saja. Sehingga, pengajaran verbalistis disebut juga pengajaran serba kata.
  • Sajikanlah pengajaran dalam bentuk pemecahan masalah (problem-solving). Bentuk problem-solving tidak hanya terdiri atas pemecahan ataupenyclesaian soal-soal berhitung, soal-soal ilmu alam, soal-soal ilmu pasti, dan sebagainya. Melainkan, hadapkanlah murid kepada situasi real yang harus dipecahkan.
  • Usahakanlah aktivitas-aktivitas dalam praktek untuk menyelidiki dan menguji kebenaran pengetahuan yang diperoleh dari buku.
  • Latihlah murid-murid untuk membuat laporan. Misalnya guru dan murid setelah melakukan cksperimen, guru menyurh murid membuat laporan. Apakah murid bisa menyusun laporan yang beruntun dan logis.
  • Latihlah murid-murid untuk menggunakan cara-cara berfikir logis. Maksudnya adalah cara berfikir dengan menggunakan metode-metode berfikir.




C. Pendidikan keindahan

          Pada umumnya pendidikan keindahan ini kurang mendapat perhatian dari para pendidik. Hal ini disebabkan olch karena:

         Pertama, pendidikan yang begitu prisipal. Yang dimaksud di sini ialah, secara kasarnya bahwa pendidikan keindahan itu tidak bisa dipergunakan sebagai suatu pokok penghidupan (dianggap demikian) Kedua, mungkin karena adanya kekeliruan dalam menginterpretasikan apa yang menjadi tujuan dari pendidikan keindahan ini. Tujuan pendidikan keindahan ini tidaklah bermaksud untuk mendidik anak agar menjadi seniman atau seniwati dalam berbagai lapangan kesenian. Tetapi pendidikan keindahan bertujuan agar semua anak mempunyai rasa keharuan terhadap keindahan. Mempunyai selera terhadap keindahan. Dan selanjutnya dapat menghargai dan menikmati keindahan.

          Biarpun keindahan itu tidak dapat dijadikan suatu pokok penghidupan, tetapi keindahan itı kita dapati dalam segala segi kehidupan sehari-hari. Misalnya kebiasaan-kebiasaan dalam berpakaian.mengatur rumah.mengatur kamar,mengatur halaman dan sebagainya. Hal-hal inilah yang harus diutamakan dalam pendidikan kcindahan ini. Dalam hal ini, terutama anak harus dibiasakan untuk berdandan dengan rapi. Memakai pakaian yang serasi , baik mengenai potongannya(modem) maupun mengenai kombinasi warnanya. Anak harus di bimbing dalam hal memilih mode pakaian yang sesuai dan memilih warma-wami yang serasi. Kiranya kepada anak perlu diperingatkan, bahwa yang baik.yang indah,bukanlah yang mahal dan murah, tetapi terietak pada seni , bagaimana menyusun kombinasi dan komposisi.

         Sebenamya keindahan ini dapat berbentuk macam-macam , seperti keindahan dalam gerak , keindahan dalam rupa , keindahan dalam suara , keindahan dalam bahasa dan sebgainya. Dengan begitu kita jumpai apa yang disebut seni tari, seni rupa , seni suara seni sastra, dan lain-lain. Dengan demikian pendidikan keindahan itu dapat dilaksanakarn melalui bermacam-macam cara juga. Keindahan gernk dilaksanakan melalui seni rupa (menggambar), keindahan suara dilaksanakan melalui seni suara , dan keindahan bahasa dilak sanakan melalui seni sastra.




D. Pendidikan kewarga Negaraan

          Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang mengingatkan kita akan pentingnya nilai-nilai hak dan kewajinan suatu negara agar setiap hal yang di kerjakan sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa dan tidak melenceng dari apa yang di harapkan. Karena di nilai penting, pendidikan ini sudah di terapkan sejak usia dini di setiap jenjang pendidikan mulai dari yang paling dini hinggn pada perguruan tinggi agar menghasilkan penerus -penerus bangsa yang berompeten dan siap menjalankan hidup berbangsa dan bernegara. Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air dan
bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, serta ketahanan nasional dalam diri para calon-calon penerus bangsa yang sedang dan mengkaji dan akan menguasai imu pengetahuaan dan teknologi serta seni. 

           Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia indonesia yang berbudi luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, profesional, bertanggung jawab, dan produktif serta sehat jasmani dan rohani.




E. Pendidikan jasmani

       Pendidikan jasmani tidak hanya berupa latihan saja tapi juga untuk pembentukan watak. Tujuannya tidak hanya membuat sehat jasmani tapi juga menychatkan mental. Secara umum bertujuan untuk menyelaraskan dan menyeimbangkan jiwa dan raga. Menurut pasal 9 UU.no 4 thn 1950 pendidikan jasmani yang menuju keselarasan antara tumbuhnya badan dan perkembangan jiwa dan merupakan bangsa yang schat dan kuat lahir dan batin. Pendidikan jasmani terdiri dari empat cabang, senam, atletik, permainan,beladiri.



F. Pendidikan sosial atau kemasyarkatan

       Pendidikan ini berhubungan dengan pergaulan anak didik dan proses adaptasi lingkungan. Menurut hakekatnya manusia itu disamping sebagai makhluk individual, juga sebagai makhluk sosial. Manusia tidak dapat hidup seorang diri, terpisah dari manusia manusia yang lain Manusia senantiasa hidup dalam kelompok-kelompok, baik kelompok kecil seperti keluarga maupun kelompok masyarakat atau Negara Untuk dapat hidup bersama dengan orang lain, maka penting sekali orang itu harus dapat menyesuaikan diri. Untuk dapat menyesuaikan diri ini, pertama-tama perlu adanya kesanggupan untuk mengidentifikasikan diri kepada orang lain. Yang dimaksud disini ialah menyamakan dirinya untuk menganggap dirinya sebegai orang lain. Atau dapat dikatakan juga
menempatkan dirinya ke dalam diri orang lain. Selanjutnya orang harus bisa turut merasakan apa yang dirasa orang lain. Disamping itu untuk kehidupan bersama diperlukar sifat-sifat seperti sifat toleransi, sifat sabar, ramah tamah, sopan santun, tolong -menolong harga-menghargai, hormat-menghormati dan sebagainya.

           Tujuan dari pendidikan sosial adalah mendidik anak agar dapat menyesuaikan diri dalam kehidupan bersama dan dapat ambil bagian atau berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan bersama tersebut Pendidikan sosial harus sudah dimulai sejak anak masih dalam kehidupan keluarganya. Yaitu dengan jalan memberikan tugas-tugas tanggung jawab sesuai dengan kemampuan dan tingkat umumya. Pendidikan sosial disekolah dapat dikembangkan melalui pembagian tugas-tugas di dalam kelas, pekerjaan-pekerjaan kelompok, perayaan-perayaan disekolah, dan melalui kegiatan-kegiatan social yang ada dalam masyarakat.




                                                                          BAB III
                                                                        PENUTUP
  
KESIMPULAN

        Tujuan yang terkandung dalam aspek-aspek pendidikan bahwa pendidikan adalah suatu kewajiban bagi setiap manusia yang harus di jalani dalam kehidupan sekaligus menjadi metode pembelajaran untuk di kchidupan yang modem dan serba instant saat ini seperti yang kita ketahui di Negara maju dengan adarya tingkat pendidikan yang tinggi membuat mercka dengan mudah mengembangkan aspek-aspek penting seperti teknologi tingkat tinggi, dan lain-lain, lalu perbedaan mindset serta paradigma yang terjadi seiringberjalannya waktu membuat perubahan-perubahan yang signifilan pada pendidikandi Negara berkembang dan Negara maju.













                                                                 DAFTAR PUSTAKA


Muchji, Ahmad dkk, 2007, Pendidikan Kewarganegaraan, Universitas Guna Darma mania: Jakarta.
Purwanto, Ngalim. 1986. Ilmu Kependidikan. Bandung: Remaja Karup.
Hasbullah. 2005. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.





Labels: MAKALAH

Thanks for reading Makalah Aspek-aspek Penting Dalam Pendidikan dan Pemeliharaan Anak di Indonesia. Please share...!

0 Comment for "Makalah Aspek-aspek Penting Dalam Pendidikan dan Pemeliharaan Anak di Indonesia"

Back To Top